Senin, 31 Oktober 2016

Seru Gak sih Jadi Katekumen?

Salib Dinding dari Wali Baptisku
Setelah pelantikan 26 Juni lalu, tentu saat ini pelajaran sudah tidak seringan masa prakatekumenat lalu. Sekarang pelajaran lebih diperpadat dan lebih tinggi tingkat kesulitannya. Terkadang, katekis tertentu memberikan pekerjaan rumah (PR) yang tentunya harus bisa ku selaraskan dengan pekerjaan-pekerjaan sekolahku.

Hal pertama yang bisa ku katakan seru adalah perasaan bahwa aku sudah memasuki sebuah perjalanan yang memiliki akhir yang indah. Aku optimis, bahwa baptisan yang akan ku terima adalah luar biasa dan mengagumkan. Maka, sering kali aku tidak sabar menunggu hari itu. Hari besar itu.
Yang kedua, karena aku lumayan aktif dalam lingkungan, menurut para anggota lingkungan lain, aku terbilang unik. Kenapa? Karena biasanya jarang sekali pelajar katekumen yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan (sekalipun sedikit). Namun hal ini juga karena kebijakan gerejaku supaya pelajar katekumen juga aktif dalam lingkungan.

Yang terakhir, dan yang paling penting. Karena baptisan adalah kelahiran kembali dalam Roh, aku memperoleh kesempatan untuk melupakan masa laluku yang kurang menyenangkan. Sehingga aku merasa "seperti tidak ada beban" lagi yang mengganjal. Tidak ada lagi dendam yang terpendam.

Kesimpulannya, masih ada banyak lagi hal-hal yang menyenangkan dalam menjadi pelajar katekumen. Menjadi pelajar katekumen itu menyenangkan, asalkan kalian bisa menikmati masa 1 tahun yang akan menjadi kenangan seumur hidup.

Tambahan: bagi yang belum paham apa yang aku maksud "lingkungan".
Dalam Gereja Katolik, setiap paroki memiliki wilayah-wilayah. Wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa lingkungan. Jadi, lingkungan itu kurang lebih seperti "RT" dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar