Senin, 13 Februari 2017

Semakin Dekat, Semakin Menantang

Patung Maria di samping Salibku
Setelah Tahap II, keesokan harinya aku langsung berangkat ke Desa Kapencar, Kab. Wonosobo untuk melakukan kegiatan Live In dari sekolahku. Kegiatan Live In ini semakin meneguhkan imanku.

Setelah Live In, entah kenapa seakan waktu berjalan lambat sekali. Mungkin karena pembaptisanku sudah tidak lama lagi. Jujur saja, aku sangat tidak sabar menunggu hari yang bersejarah dalam hidupku itu.

Namun ada kejadian unik kemarin. Biasanya setiap hari Minggu saat aku pergi ke gereja cuaca selalu cerah. Hal itu karena aku berdoa saat tidur di malam sebelumnya dan di pagi hari saat bangun tidur, memohon cuaca yang cerah. Saat hendak berangkat, hujan turun cukup deras sehingga aku memutuskan untuk naik mobil. Saat masuk mobil hujan berhenti. Sebelumnya, meskipun naik mobil aku tetap memutuskan untuk memakai jaket dan payung, entah kenapa.

Selesai kelas katekumen, hujan mulai turun deras. Namun aku sudah siap karena aku sudah membawa payung, sehingga aku bisa berjalan-jalan untuk menuju mobilku. Dan jaketku, aku gunakan untuk menutupi tasku agar Puji Syukur dan Alkitab di dalamnya tidak basah.

Seperti pada salah satu entri sebelumnya, terlihat seakan Tuhan "memainkan" cuaca agar aku tidak kehujanan. Namun aku rasa, kali ini Tuhan ingin membawaku kepada "level" iman yang lebih tinggi lagi. Mungkin bagi-Nya, aku sudah bukan anak kecil lagi yang perlu terlalu dimanjakan, tapi bukan berarti Dia meninggalkanku. Dia tetap memberi arahan namun semuanya terserah padaku yang melakukannya.

Sebentar lagi, aku akan memiliki KTP. Yang jadi masalah adalah, agamaku di dalam Kartu Keluarga tentu saja bukan Katolik dan itu bisa saja sangat merepotkan. Aku sudah meminta surat keterangan dari gerejaku bahwa aku sedang mengikuti katekumen dan akan dibaptis 15 April mendatang (semacam surat agar aku bisa melampirkan surat baptis menyusul). Aku sebenarnya tidak tahu sama sekali bahwa ini diperlukan atau tidak. Aku hanya berjaga-jaga. (Catatan: bagi para pembaca yang mungkin paham tentang kondisi seperti ini dalam pembuatan KTP dan cara mengatasinya, silahkan menulis di kolom komentar. Segala saran dan bantuan sangat berharga bagiku.)

Dan sekarang, tugas sekolah semakin menumpuk. Aku jadi semakin sulit membagi waktu dan fokus ke pelajaran sekolah maupun katekumen (beruntung, salinan Injil Markus sudah ku selesaikan). Doakan aku para pembaca sekalian, agar aku tetap teguh menghadapi apa pun yang menghalangiku untuk menerima pembaptisan dan menjadi umat Tuhan, yakni umat Katolik yang sejati. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar